Sebuah Harapan

Sebuah kebulatan tekad, atau hanya sekedar berharap.

Berharap semoga lekas datang, sambil terus terpaku kepada apa yang ada. Pembelaannya adalah tengah bekerja keras, serta focus. Hal yang entah benar atau salah, di tengah terbatasnya pilihan untuk bertindak. Keadaan ini terus berulang, serta berlangsung akan sangat lama, sampai kepada hilangnya pilihan itu sendiri. Dan kemudian yang tertinggal hanya sebuah ucapan terima kasih, dari dia yang mengaku harapan. Padahal ia tak pernah datang sama sekali, karena yang ia berikan hanya bayangan bukan sebuah realita.

Benar, bahwa harapan itu adalah bayangan, yang ternyata wujud aslinya tak pernah terjumpai sampai kita menyadari itu.

Kebanyakan, kita berlindung di balik kesungguhan, kerja keras, focus, dan akan tersadar ketika bertemu dengan yang bernama kegagalan, dia mengenalkan kita kepada benda bernama kesia-siaan.
Ada hal yang menarik dari itu semua. Apa beda dari Kebulatan Tekad, atau sebuah Perjudian…..?
Dari manakah datangnya kekuatan untuk bertekad atau berjudi sekalipun?, Saya lama berfikir jawaban dari itu, tapi setelah berapa lama akhirnya dapat disimpulkan bahwa jawabannya adalah Pilihan.

Ya, pilihan…. Pilihan itu sendri yang membuat saya, teman saya, saudara saya, atau anda yang baru mengenal saya, memilih untuk berharap, tentunya terhadap pilihan itu sendiri. Karena kita seringkali dihadapkan kepada pilihan yang sangat sedikit, atau malah tak ada pilihan sama sekali.
Seperti saat ini, pilihannya adalah menulis atau membaca,… ?

Saya memilih untuk menulis, sambil berharap mungkin seseorang (dimanapun dia) membaca tulisan ini.

Dan mungkin anda memilih untuk membaca, sambil berharap sebuah jawaban, dari pertanyaan dari diri Anda…….

Selamat membaca, tentang dunia, keindahan, kebahagiaan, sambil berharap sebuah pertemuan dengan siapapun yang anda harapkan, dan itu merupakan satu hal yang juga saya lakukan.

Berharap hasil dari sebuah pilihan kita bukanlah sebuah kejahatan, kebodohan, atau pun kemalasan. Dan kita semua berhak untuk berharap, setidaknya untuk diri kita sendiri.

0 comments:

Post a Comment